SUMBER FOTO : https://www.rumahzakat.org/biji-cabe-dan-usus-buntu/
Sebagian masyarakat masih mengira jika penyakit usus buntu salah satu pemicunya akibat menelan biji jambu atau biji cabai. Anggapan ini adalah mitos. Peradangan yang terjadi di usus buntu bukan disebabkan oleh kedua biji tersebut. Pasalnya, selama ini belum ditemukan benda-benda tersebut oleh ahli bedah sewaktu menjalani operasi usus buntu pada pasien.
“Iya itu hanya sebuah mitos saja, tidak pernah ditemukan yang seperti itu pada pasien radang usus buntu,” kata dr Errawan R. Wiradisuria, SpB(K)BD dari Rumah Sakit Mayapada, seperti dikutip dari laman Detik Health. “Sepanjang 30 tahun jadi dokter bedah dan menangani ratusan operasi usus buntu, saya belum pernah menemukan biji jambu dan biji cabai,” tambahnya.
Dokter Errawan sendiri sering mendapatkan pertanyaan serupa. Dia tidak paham mengapa mitos tersebut bisa muncul dalam pikiran banyak orang. Justru sebaliknya, jika memang biji cabai atau biji jambu tersangkut pada usus buntu maka biasanya ikut keluar bersama tinja seseorang. Ini terjadi karena usus buntu melakukan kontraksi otot-otot dindingnya sehingga memaksa keluar benda-benda yang masuk ke dalamnya.
“Bila makanan yang dicerna dan diantarkan dari usus kecil ke dalam usus besar melewati usus buntu, maka kontraksi otot dinding usus buntu akan memaksanya keluar. Namun, bila ada penyumbatan saat pembukaan usus buntu yang melekat pada usus besar, maka akan menyebabkan radang usus buntu atau dikenal dengan appendiksitis,” ujar Dr dr Ari Fahrial Syam, SpPD, KGEH, MMB dari Divisi Gastroenterologi, Departemen Penyakit Dalam FKUI-RSCM.
Pasien yang mengalami penyakit usus buntuk akan mengalami gejala yang khas. Beberapa di antaranya adalah nyeri akut, mual, muntah, demam, sampai tidak bernafsu untuk makan. Penyakit ini biasanya diterapi dengan mengangkat usus buntu tersebut, walaupun sebagian ahli juga menyarankan pemberian obat oral pada kasus penyakit yang belum parah.
0 komentar:
Posting Komentar